Sunday, June 19, 2011

Pembelajaran di Sentra Ritmik-Musikal

Pembelajaran di Sentra Ritmik-Musikal

Sentra ritmik-musikal adalah suatu arena atau tempat yang dikondisikan sedemikian rupa untuk mengoptimalkan proses eksplorasi kecerdasan ritmik-musikal.

Definisi Kecerdasan Ritmik-Musikal

Menurut Howard Gardner, Kecerdasan Logika Matematika adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, mengingatnya, dan secara emosional terpengaruh olehnya. Hampir semua orang dapat terpengaruh oleh musik. Musik dapat mengungkapkan emosi yang tidak dapat disampaikan dengan bentuk seni lainnya. Jika seorang anak kurang berbakat di dalam musik, perlu suatu upaya untuk mengembangkannya karena pada dasarnya tidak ada seorang pun yang sama sekali tidak memiliki apresiasi terhadap musik.

Dari sudut pandang neurologis, kecerdasan ritmik-musikal merupakan kecerdasan yang paling perlu dan mendesak untuk dikembangkan bahkan ketika seseorang masih dalam kandungan. Dari semua bentuk kecerdasan, kecerdasan musiklah yang paling besar pengaruhnya terhadap otak (Lwin, dkk.). Kekuatan musik, irama, suara, dan getaran dapat menggeser pikiran, memberikan ilham pengabdian religius, meningkatkan rasa nasionalisme, mengungkapkan kasih sayang yang dalam bagi orang lain, dan dapat menampilkan rasa kehilangan atau duka yang mendalam.
Ada beberapa arti penting kecerdasan ritmik-musikal bagi perkembangan seorang anak, antara lain:
1. Meningkatkan kreativitas dan imajinasi
Musik berperan sebagai stimulan setiap kali seseorang memerlukan peningkatan kreativitas dalam kehidupannya. Musik melatih seluruh otak karena ketika mendengarkan sebuah lagu, otak kiri (bahasa, logika, matematika dan akademik) memproses lirik, sementara otak kanan (irama, sajak, gambar, emosi dan kreativitas) memproses musik.

2. Meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan lainnya
Musik dapat meningkatkan pemikiran matematis, khususnya pemikiran abstrak, pada anak. Ada bukti ilmiah yang mengaitkan musik dengan peningkatan kecerdasan dan prestasi di sekolah pada anak-anak. Georgi Lozanov, seorang psikiater berkebangsaan Bulgaria, menganjurkan cara terbaik untuk meningkatkan pembelajaran bagi anak bergaya belajar auditori yakni dengan meperdengarkan musik dengan irama yang konsisten (ajeg) ketika membaca atau mendengarkan bahan yang harus dipelajari. Musik juga dapat membangkitkan semangat dan minat membaca, berpikir dan memahami budaya yang berbeda. Tidak hanya itu, musik juga memiliki dampak positif terhadap perkembangan kecerdasan lain seperti visual-spasial, sains, linguistik, interpersonal, dan intrapersonal.

3. Meningkatkan daya ingat
Sebelum ada bahasa tulis, musik merupakan salah satu cara penting yang digunakan oleh suku-suku kuno untuk mentransformasikan pengetahuan dan informasi dari satu generasi ke genarsi berikutnya. Informasi dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil dan kemudian dinyanyikan. Dengan demikian informasi dan pengetahuan akan mudah diingat dan ingatannya cenderung bertahan lama.

4. Memiliki dampak terapi
Musik dapat menghibur hati yang sedang bergejolak karena musik memiliki kemampuan mengarahkan tingkah laku dengan menenangkan dan memusatkan. Kecerdasan musik memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan perasaannya, bersantai, dan bersemangat. Orang sering lari ke musik ketika memerlukan kedamaian dan hiburan, atau untuk melawan tekanan karena musik memberikan suasana santai bahkan pada saat yang paling sulit sekalipun.
Menurut Lwin, dkk ada beberapa tanda yang dapat dikenali untuk mengetahui kecerdasan ritmik-musikal seorang anak, antara lain:
1. Suka mendengar musik atau irama dengan bersungguh-sungguh
2. Memperlihatkan minat yang besar untuk menonton pertunjukan musik
3. Menunjukkan kemampuan bawaan untuk menirukan musik atau irama
4. Senang menyanyi
5. Sering bersenandung sendiri
6. Mampu mengenal dan menyebut sejumlah lagu
7. Bisa memilih suatu instrumen musik dan belajar memainkannya
8. Mempertahankan dan menghasilkan kembali melodi yang panjang dan irama yang relatif rumit
9. Senang menciptakan instrumen musik atau bunyi yang baru
10. Berbicara dan bergerak menurut irama
Beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan kecerdasan ritmik-musikal antara lain:
1. Memperdengarkan kepada anak berbagai ragam musik
Aktivitas mendengarkan musik membantu anak mengembangkan fokus dan merangsang imajinasi. Tingkat kerumitan pola suara pada musik berpengaruh terhadap pola pikir seorang anak. Semakin baik bagi perkembangan pola pikir anak. Namun, musik tidak hanya ditujukan untuk pembentukan pola pikir, melainkan juga untuk kepentingan-kepentingan lainnya seperti meningkatkan konsentrasi, memusatkan perhatian, membangkitkan semangat, menenangkan kegalauan, dan sebagainya. Oleh karenanya, berbagai jenis musik hendaknya diperkenalkan kepada anak, meliputi: musik santai, musik pemusat perhatian, musik pembangkit semangat, musik dari berbagai jenis budaya, dan lain-lain.
2. Mendorong aktivitas dengan irama dan gerakan
Bergerak mengikuti irama musik membantu meresapi konsep musikal abstrak seperti irama makro dan nuansa kecepatan. Gerakan sebagai suatu sarana bagi anak untuk mengungkapkan perasaan dan mengembangkan pengendalian nafsu dan keterampilan motorik kasar. Gerakan juga memenuhi fungsi primer telinga dalam (telinga pikiran) yang merupakan orientasi keseimbangan dan spasial.

3. Memberi kesempatan untuk memainkan instrumen musik
Memainkan instrumen adalah karakteristik yang masih diperdebatkan tentang pengalaman musikal berdasarkan keterampilan, yang mengharuskan fungsi otak yang berbeda (auditori, visual, kognitif, afektif dan motorik) digunakan secara simultan. Insrumen musik sederhana sangat penting artinya dalam memetakan secara visual hubungan antara suara tinggi dan rendah hingga menemukan tangga nada. Instrumen irama memberikan kesempatan untuk melatih kompetensi pukulan dan irama dan juga menemukan cara-cara kreatif untuk menghasilkan suara.

4. Memberi kesempatan vokalisasi
Pada hakikatnya setiap anak dilahirkan dengan kecerdasan musik yang cukup untuk mencapai kompetensi dasar musikal atau kemampuan untuk bernyanyi menurut kunci dan mempertahankan derap yang tepat. Anak-anak belajar bernyanyi secara alami. Bernyanyi mengajarkan ketepatan tinggi rendahnya nada dan membantu melatih telinga dan belajar mendengarkan musik di pikiran seseorang. Ketika kita membina suara anak, kita juga membantu mengembangkan suatu kecerdasan musik yang kemudian dapat bergeser ke bidang lain seperti memainkan sebuah instrumen. Supaya anak-anak memperoleh manfaat intelektual sepenuhnya dari musik, mereka perlu diajari dasar-dasar musik, khususnya pola tinggi rendahnya nada dan irama dan juga bagaimana membaca dan menulis not. Beberapa kegiatan yang dapat dimainkan anak-anak untuk melatih vokalisasi adalah dengan menyanyi lagu-lagu daerah atau lagu prasekolah yang menarik di taman bermain atau karaoke. Anak-anak dapat bernyanyi dan menari mengikuti lagu.




Kegiatan di Sentra Ritmik-Musikal untuk Anak Usia 2-4 tahun

No comments:

Post a Comment